Artikel
Jurnal
06.51
psikologis dan strategi pemasaran
Senin, 02 Desember 2013
06.36
ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
Didalam suatu pemasaran terdapat Lingkungan Pemasaran.
Lingkungan Pemasaran yaitu Perilaku dan kekuatan di luar pasar /
pemasaran yang berdampak pada kemampuan mengelola pemasaran untuk
mengembangkan dan yang mampu menjaga transaksi dengan pelanggan bisa
berlangsung dengan lancar. Dalam lingkungan pemasarn ini terdapat
Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal.
1) Lingkungan Internal
Yaitu
berbagai hal atau pihak yang terkait langsung dengan kegiatan
sehari-hari dalam suatu pemasaran dan memepengaruhi langsung setiap
program dan kebijakan pemasaran.
Hal-hal yang terkait dengan Lingkungan Internal, yaitu:
a) Manusia
ü Kompetensi
: Memiliki karyawan atau guru yang memiliki kompetensi (kemampuan) yang
ia miliki. Serta memenuhi syarat-syarat rekuitmen.
ü Place man : orang yang berkompeten ditempatkan sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.
Dengan syarat: Apabila memiliki karakteristik kepribadian yang congruent dengan kepribadian yang sesuai maka akan sesuai.
ü Promosi, kenaikan jabatan, orang yang berkompeten dan yakin memiliki kenaikan prestasi yang lebih baik.
b) Kebijakan
ü Visi
dan misi yang di bentuk akan membuat kita lebih tau apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan dalam visi dan misi yang sudah kita
bentuk.
ü Aturan-aturan
yang digunakan dalam menajalankan Visi dan Misi akan membuat kita lebih
tau mana yang harus boleh dilakukan atau tudak boleh dilakukan untuk
mencapai target yang mesti dicapai dalam pendidikan.
c) Kepemimpinan
ü Kepemimpinan
yang sentralistik / otoriter, gaya kepemimpinan yang apapun yang
dilakukan karyawan tergantung dari keputusan pemimpin.
ü Kepemimpinan
yang lepas tangan, yang dimana pemimpin dalam suatu melaksanakan
kegiatan pekerjaannya sebagai pemimpin menyerahkan semua pekerjaannya
kepada karyawan atau bawahannya. Dengan melakukan fungsi manajemen,
seperti controlling(pengawasan) agar bahawan merasa dalam melakukan
suatu pekerjaan ada yang mengawasi dan mengontrolnya. Setelah itu
melakukan suatu evaluasi dalam pekerjaan suatu karyawan.
ü Kepemimpinan
yang demokratis, dimana dalam kepemimpinan ini dalam mengambil suatu
keputusan melibatkan bawahan atau karyawannya. Bawahan diberi kebebasan
dalam mengeluarkan pendapat dan keputusan.
ü Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, yang dimana dalam pelaksanaannya lebih menekankan dalam tugas yang harus dikerjakan.
ü Kepemimpinan
yang people oriented, seorang pemimpin yang selalu memperhatikan
karyawannya serta selalu memberikan semangat kepada bawahannya.
d) System Reward
Dalam
suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh karywan atau bawahan
diperlukan suatu penghargaan(reward) kepada bawahan, agar bawahan merasa
bahwa mereka memang perlu di butuhkan dalam suatu pekerjaan tersebut.
Dalam system reward mempunyai 2 sifat, yaitu:
ü Materi : berupa tunjangan-tunjangan gaji, tunjangan transport, tunjangan anak dan istri,dll.
ü Non Matreri: berupa pujian-pujian kepada bawahan.
e) Culture (budaya)
Value atau nilai-nilai yang perlu dipergunakan yang mampu menunujukan identitas organisasi.
2) Lingkungan Eksternal
Yaitu lingkungan yang mempengaruhi organisasi dari luar.
Yang terdiri dari:
a) Demografi
yaitu berkaitan dengan banyak sedikitnya orang atau penduduk, lokasi
yang strategis, usia, ras dan pekerjaan. Kondisi yang sama, belum tentu
dalam situasi yang sama.
b) Daya beli, setiap daerah mempunyai daya beli yang berbeda.
c) Natural (lingkungan alam), seperti pada perusahaan aqua yang dalam proses pembuatannya selalu berbeda dari waktu ke waktu.
d) Teknologi
e) Lingkungan Politik
f) Lingkungan budaya dimana budaya tersebut sesuai dengan tempatnya dalam membangun duatu budaya.
06.29
Pemasaran Vira
l () adalah strategi dan proses penyebaran
pesan elektronik yang menjadi saluran untuk mengkomunikasikan informasi
suatu produk kepada masyarakat secara meluas dan berkembang. Pemasaran Viral berkembang melalui jaringan internet, yang menduplikasikan dirinya menjadi semakin banyak, seperti kerja sebuah virus komputer.[1] Pemasaran Viral memerlukan koneksi jaringan Internet dalam penggunaannya.
Profesor Andreas Kaplan dan Michael Haenlein[2] menyatakan bahwa untuk suksesnya sebuah pemasaran viral harus memenuhi 3 kriteria sebagai berikut:
Profesor Andreas Kaplan dan Michael Haenlein[2] menyatakan bahwa untuk suksesnya sebuah pemasaran viral harus memenuhi 3 kriteria sebagai berikut:
- Media dan orang yang bertindak untuk menyampaikan pesan yang sedang dikampanyekan. Orang ini harus mempunyai jaringan sosial yang cukup luas dan dipercaya dan media yang gampang diakses oleh semua orang.
- Pesan atau ajakan yang akan dikampanyekan yang mudah diingat dan menggugah orang untuk mengikutinya.
- Lingkungan yang mendukung dan waktu yang tepat untuk melancarkan program viral marketing.
06.27
Contoh Kasus Pemasaran
Awal kisah hidupnya
Siapa yang tidak mengenal Aqua,
merek minuman dalam kemasan ini menguasai pangsa pasar penjualan air mineral
dalam kemasan di Indonesia. Dengan total asset mencapai sekian dan harga saham
per lembarnya mencapai tentu saja menunjukkan perusahaan ini adalaha perusahaan
yang bonafide.
Aqua menjadi pelopor air minum
dalam kemasan di Indonesia. Berawal dari ide Tirto Utomo, pendiri perusahaan
Aqua Golden Missisipi yang melihat adanya peluang pasar yang besar. Pada saat
itu Indonesia kekurangan air berish siap minum, karena yang tersedia hanya air
leding atau air dari sumber lain yang dimasak sendiri untuk keperluan minum.
Untuk menjamin ketersediaan dan
kualitas produk, perusahaan merasa perlu memiliki pabrik penjernihan air
sendiri. Untuk itulah aqua membangun pabrik penjernihan air pertama di
Indonesia yang berasa di daerah bekasi. Saat itu permintaan produk masih kecil
sehingga pabrik hanya beroperasi tiap Senin dan Selasa. Saat itu pasar untuk
industry minuman dalam kemasan masih sangat terbatas. Banyak yang menertawakan
konsep bisnis Aqua, selain karena harganya yang sama dengan bensin ketika itu,
banyak juga yang menganggap Indonesia tidak memerlukan produk minuman dalam
kemasan.
Pada saat itu juga focus Aqua
hanya ada pasar orang asing yang menyantap makanan di berbagai restoran di
Jakarta, ketika itu penjualan mencapai 2,5 juta liter di tahun 1980, dengan
kondisi belum memiliki distribusi di luar Jakarta. Perusahaan mengambil langkah
antisipasi dengan menggunakan kemasan sekali pakai. Dengan penggunaan kemasan
ini perusahaan mengalami peningkatan penjualan terutama untuk wilayah luar
Jakarta.
Pada tahun 1985 Aqua memulai
kompetisi dengan minuman ringan yang ditandai dengan mengeluarkan kemasan 220ml
yang mendongkrak penjualan dan dalam waktu setahun mencapai penjualan 42 juta
liter dalam produk air kemasan.
Keberhasilan pemasaran Aqua
dimulai saat penentuan nama merek. Tirto memberi nama Aqua yang diambil dari
bahasa latin yang artinya “air”. Orang asing yang datang ke Indonesia pasti
langsung mengerti maksud dari merek tersebut, di lain pihak nama itu dapat
diterima dengan baik dengan masyarakat Indonesia karena dianggap netral dan
tidak menyerupai salah satu bahasa daerah yang digunakan di negara kita. Untuk
membangun reputasi merek dengan baik, perusahaan berusaha mempertahankan
kualitas produk dengan mengembangkan berbagai inovasi yang dapat menjamin
kandungan dan tingkat keamanan konsumsi produk.
Citra disini memegang peranan
penting karena Aqua menyediakan air minum tanpa rasa dan manfaat seperti pada
minuman berenergi. Untuk membangun citra perusahaan menggunakan slogan “bersih,
bening dan bebas bakteri” pada empat tahun pertama. Namun, slogan ini tidak membantu
banyak. Pada tahun 1979, aqua mengganti slogan menjadi “air sehat setiap saat”
yang akhirnya lebih efektif memberikan dampak signifikan bagi perusahaan.
Kesempurnaan operasional dari hulu ke hilir menjadikan Aqua pemimpin pasar di
kategori air minum dalam kemasan sampai saat ini yang terlihat dari kinerja
finansial serta non-finansialnya.
06.25
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan
Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan
06.24
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.
Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.
06.22
2 cara untuk masuk pasar global melalui ekspor
1.
Ekspor
Cara yang
paling gampang untuk masuk pasar global adalah dengan melakukan kegiatan
ekspor. Dikatakan paling mudah karena hampir tidak ada perubahan yang barti
pada proses produksi. Produk dibuat di negara asal, baik dengan penyesuaian
ataupun tidak. Ekspor sendiri dibedakan atas occasional export dan
active export. Occasional
export terjadi kalau kegiatan ekspor yang dilakukan hanya terjadi kalu ada
permintaan konsumen dari negara lain/ luar negeri. Sedangkan active export
adalah kegiatan ekspor yang dilakukan mandiri oleh perusahaan ke negara-negara
tertentu, jadi tidak tergantung ada tidaknya permintaan dari luar.
Ekspor
juga busa dibedakan atas dasar ekspor langsung (direct export) dan ekspor
tidak langsung (indirect export).
Ekspor
langsung dalah kegiatan ekspor yang sebagaian besar atau seluruh aktivitas
kegiatan ekspor ditangani oleh perusahaan sendiri. Perusahan sering membentuk
cabang (subsidiary) di negara tujuan ekspor.
Ekspor
tidak langsung adalah kegiatan ekspor yang dilakukan oleh perantara atau agent
yang ditunjuk untuk mewakili perusahaan. Keuntungannya adalah perusahaan bisa
menghemat sumber daya, tetapi biasanya
apa usaha pemasaran yang dilakukan perantara tidak akan begitu agresif.
2. Lisensi
dalam
lisensi sedikitnya ada dua pihak yang terlibat yaitu pemberi lisensi serta
penerima lisensi. Penerima lisensi memperoleh hak untuk menggunakan teknologi, brand, dll yang dimiliki oleh
pemberi lisensi dalam kapasitas tertentu dengan membayar royalty
atau fee.
Ada beberapa jenis lisensi :
a. Franchise
Di
indonesia lebih popular dengan sebutan wara laba. Model bisnis franchise ini
sangat adaptif untuk produk-produk jasa seperti restoran (Planet Hollywood,
Fashion cafe), fast food (KFC, MacDe, Wendy’s), Brokerrage (Ray white,
Century21), Retail (Walmart, Makro, Ace hardware).
b. Contract Management
Perusahaan
menawarkan keahlian manajemen dalam bidang tertentu sedangkan partner
menyediakan prasarana fisik. Hal ini lazim di industri perhotelan contoh :
hyatt, accor dll.
c. Contract manufacture
Pada model
pasar global metode ini menjadi sangat lazim, terutama dengan berkembangnya
teknologi informasi. Perusahaan berusaha mencari sumberdaya yang lebih murah
agar produk perusahaan bisa di produksi dengan murah. Contoh industri komputer.
Sebagian pemain komputer utama seperti HP, Compaq sudah melakukan contract
manufacture. HP melakukan contract manufacture dengan Quanta electronic
(taiwan) untuk memproduksi notebook, demikian juga Qompaq untuk produk
boardnya.
06.21
strategi Global perusahaan dapat memperoleh beberapa keuntungan
1.
Berkurangnya Biaya
Perusahaan
global memperoleh pengurangan biaya melalui :
- Tercapainya skala ekonomi, melalui produksi dan aktivitas lain di satu atau dua negara. Contoh : P&G (www.pg.com) untuk kawasan Asia barang nya di produksi di Thailand dan Philiphina sekaligus.
- Berkurangnya biaya, dengan cara memindahkan aktivitas produksi ke negara yang memiliki biaya lebih murah. Contoh : banyak perusahaan amerika memproduksi di perbatasan mesiko , karena bisa menggunakan tenaga kerja murah, juga Nike memproduksi sepatu di Indonesia.
- Dengan fokus produksi, maka berarti jumlah model yang di produksi berkurang, dari banyak model menjadi satu atau dua model global. Sehingga biaya produksi juga berkurang.
- Fleksibilitas dapat digunakan untuk memidahkan produksi dari satu lokasi ke lokasi yang lain, untuk memperoleh biaya termurah. Contoh : Honda (Asia : thailand, indonesia)
2.
Meningkatnya kualitas produk
Fokus dan
konsentrasi hanya memproduksi dalam
jumlah relatif kecil, dibandingkan
dalam jumlah besar dapat meningkatkan kualitas produk. Hal inilah yang menjadi
salah satu sukses Jepang di industri otomotif.
Toyota (www.toyota.com)memiliki
sedikit model dibandingkan Geberal Motor (www.gm.com).
3.
Meningkatnya preferensi konsumen
Preferensi
konsumen bisa meningkat karena ketersediaan global, service global, serta
pengenalan global. Industri Soft drink dan fast food merupakan pioner untuk hal
ini.
4.
Meningkatkan kemampuan kompetisi.
Strategi global meyediakan lebih banyak kemampuan
untuk menyerang serta untuk balik menyerang kompetitornya. Dalam usaha untuk
menjaga agar perusahaan Jepang agar tidak semakin penetratif lagi, Becton
Dickinson, sebuah perusahaan farnasi amerika, memutuskan untujk masuk ke pasar
‘tetangga’ jepang. Becton masuk ke
pasar Hong Kong, Singapore, dan Philippina
untuk mengurangi penetrasi lebih jauh.
06.20
mendorong perusahaan untuk pemasarn global
1. Pasar
- Pendapat per kapita negara-negara industri baru meningkat contoh : Jepang melampau Amerika Hongkong melampai selandia Baru
- Bertemunya gaya hidup dan selera, contoh : McDonald di Paris dan Perrier di America)
- Semakin banyak perjalanan lintas negara, sehingga meningkatkan konsumen global.
- Organisasi/perusahaan sendiri mulai menjadi konsumen global
- Berkembangnya penyalur/distributor global dan regional contoh : MoU 1989 oleh tiga jaringan supermarket untuk bekerja sama dalam bidang pmbelian dan marketing antara Casino (Paris), Ahold (Belanda), Argyll (Inggris)
- Munculnya merk dunia (contoh : Coca-Cola, Levi's, Louis Vuitton)
- Mendorong munculnya biro iklan global (contoh : Mc Can Errikson )
2. Biaya
·
Ingin memperoleh skala ekonomi
·
Mempercepat inovasi teknologi
·
Peningkatan dalam teknologi transportasi (contoh Federal
Express untuk mengirim dari satu negara kenegara lain)
·
Munculnya negara industri baru yang memiliki kemampuan
produksi serta buruh murah seperti taiwan, china, tahiland)
3.
Pemerintah
- Berkurangnya hambatan tariff (contoh : Canada-United States Free Trade Agreement tahun 1987, AFTA dll)
- Berkurangnya hambatan non tariff (contoh : China mulai membuka pasarnya)
- Munculnya Blok-blok perdagangan (contoh : MEE tahun 1992,)
- Semakin berkurangnya ‘adagium’ pemerintah sebagai produsen dan konsumen terbesar (contoh : denasionalisasi industri di eropa )
- Privatisasi lembaga-lembaga ekonomi milik pemerintah contoh : Latin America, indonesia dll)
- Perubahan menjadi ekonomi pasar pada beberapa negara (rusia, eropa timur )
4.
Persaingan
·
Perdagangan dunia semakin meningkat
·
Beberapa negara tumbuh menjadi pemimpin teknologi
(contoh : jepang, )
·
Meningkatnya kepemilikian
perusahaan oleh akuisitor asing
·
Muncuknya pesaing-peaing baru terharap perusahaan global
(jepang di otomotif dan eklektronik)
·
Tumbuhnya jaringan global sehingga antar negara terjadi
saling ketergantungan (contoh : elektronik )
·
Banyak perusahaan yangmelakukan outsourcing ke luar. (contoh
: Compaq, HP , Nike dll)
5. Lainnya
- Revolusi yang terjadi di industri komunikasi dan komputer ( internet, wap,)
- Globalisasi dari pasar uang (contoh : beberapa perusahaan melakukan ipo di dua bursa sekaligus)
- Peningkatan yang tejadi bisnis travel (contoh : concorde, jaringan hotel : acor, hyatt dll)
06.18
Perbaikan dalam pengendalian kualitas akan mengurangi biaya melalui tiga cara :
1. Peningkatan produktivitas akibat peniadaan pemborosan dan pengurangan cacat.
2. Peningkatan kualitas produk artinya mengurangi biaya cacat dan scrap.
3. Menurunkan jaminan dan biaya perbaikan atau pengerjaan ulang untuk kualitas produk yang lebih baik.
Dalam manajemen operasional berarti semua pihak atau semua bidang yang terintegrasi dalam perusahaan ikut secara bersama menjalankan tugas atau cara-cara diatas dengan baik dan benar agar tujuan perusahaan yaitu mendapatkan peningkatan laba akan tercapai.
G. Sumber Daya Manusia Global
Bidang ini akan membahas mengenai bagaimana perusahaan mengatur srtuktur oraganisasinya yaitu bagian sumberdaya manusia secara efektif. Diantaranya yaitu staffing, evaluasi kinerja, pengembangan manajemen, kompensasi dan hubungan antar tenaga kerja. Karena dengan perusahaan memperhatikan karyawannya baik itu yang ada di domestik maupun pekerja yang ada di negara dimana perusahaan melakukan perdagangan atau masuk ke pasar internasional maka akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Manajemen Operasional Global
Perbaikan dalam pengendalian kualitas akan mengurangi biaya melalui tiga cara :
1. Peningkatan produktivitas akibat peniadaan pemborosan dan pengurangan cacat.
2. Peningkatan kualitas produk artinya mengurangi biaya cacat dan scrap.
3. Menurunkan jaminan dan biaya perbaikan atau pengerjaan ulang untuk kualitas produk yang lebih baik.
Dalam manajemen operasional berarti semua pihak atau semua bidang yang terintegrasi dalam perusahaan ikut secara bersama menjalankan tugas atau cara-cara diatas dengan baik dan benar agar tujuan perusahaan yaitu mendapatkan peningkatan laba akan tercapai.
G. Sumber Daya Manusia Global
Bidang ini akan membahas mengenai bagaimana perusahaan mengatur srtuktur oraganisasinya yaitu bagian sumberdaya manusia secara efektif. Diantaranya yaitu staffing, evaluasi kinerja, pengembangan manajemen, kompensasi dan hubungan antar tenaga kerja. Karena dengan perusahaan memperhatikan karyawannya baik itu yang ada di domestik maupun pekerja yang ada di negara dimana perusahaan melakukan perdagangan atau masuk ke pasar internasional maka akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
06.18
A. Strategi Global
Dalam bisnis global, perlu dipahami lingkungan yang berkaitan dengan perbedaan politik, ekonomi, sosial, budaya juga perdagangan dunia dan kerangka investasi serta sistem moneter global.
Tujuan utama dari perusahaan adalah bagaimana perusahaan menciptakan laba yang optimal, yakni dengan dua cara, 1) menambah nilai produk agar konsumen mau membayar lebih, 2) melakukan kreasi nilai (value creation) agar dapat menurunkan biaya produksi.
1. Peningkatan laba melalui ekspansi global
Untuk meningkatkan laba perusahaan domestik, salah satunya dengan cara melakukan pengembangan secara global. Dengan ini akan diperoleh :
a. Pendapatan yang lebih besar, melalui kemampuan khusus atau inti.
b. Menyadari ekonomi lokasi, dimana mendorong terciptanya kreasi nilai (value creation) pada lokasi yang mungkin paling efisien.
c. Menyadari adanya kurva pengalaman yang lebih besar, yang akan mengurangi biaya (value creatio).
2. Tekanan-tekanan untuk mengurangi biaya dan local responsiveness
Dalam memasuki pasar global, ada dua tipe tekanan persaingan yang akan dihadapi, yaitu:
a. Tekanan untuk pengurangan biaya
Tekanan ini dapat diatasi dengan cara melakukan produksi masa dan standardisasi produk pada lokasi yang tepat.
b. Tekanan untuk tanggap akan lingkungan lokal
Tekanan lokal terjadi karena hal-hal berikut :
ü Perbedaan selera konsumen dan pilihan
ü Perbedaan infrastruktur dan praktek tradisional
ü Perbedaan saluran distribusi
ü Permintaan pemerintah lokal
B. Pemilihan Strategi
Perusahaan memiliki empat jenis strategi untuk bersaing di pasar global yaitu :
1. Strategi Internasional (International Strategy)
Strategi ini menawarkan bagaimana perusahaan menciptakan suatu nilai yang unggul dari pesaing dengan transfer keahlian dan produk yang bernilai kepada pasar asing, dimana dibidang ini merupakan kelemahan pesaing dan kompetensi inti ini tidak dimiliki oleh pesaing.
2. Strategi Multidomestik ( Multidomestic Strategy)
Dalam strategi ini, perusahaan secara ekstensif melakukan kostumisasi terhadap produk dan strategi pemasarannya kearah kondisi nasional yang berbeda dimana value creation juga diciptakan pada kegiatan produksi, pemasaran, R&D (penelitian & pengembangan) di setiap negara yang di jadikan pasar global.
3. Strategi Global
Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih mengarahkan pada standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak melakukan penyesuaian produk terhadap kondisi lokal, karena menggunakan strategi low cost sehingga mendapatkan laba yang maksimal.
4. Strategi Transnasional
Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan solusi untuk semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurang biaya atas kondisi lokal dan juga transfer kompetensi inti serta tekanan lokal. Jadi strategi ini berusaha untuk mengurangi tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang tinggi secara bersama dan juga melakukan diferensiasi.
Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, kita sebagai perusahaan harus bisa memilih strategi yang tepat untuk berbagai kondisi dengan pertimbangan tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang dihadapi.
C. Aliansi Strategi
Aliansi strategi adalah suatu komponen penting dalam sebuh strategi dimana berkenaan dengan persetujuan kooperasi atau persetujuan bersama antara pesaing potensial dengan pesaing yang telah ada. Dalam aliansi strategi ini terdapat berbagai keunggulan dan kelemahan. Salah satu keunggulan aliansi strategi adalah mudah memasuki pasar internasional dengan saling melengkapi dalam hal keahlian dan penurunan biaya dan resiko dalam memasarkan produk serta mudah dalam penentuan standar teknologi industri internasional.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar aliansi strategi ini berhasil, yaitu :
1. Pemilihan partner, dimana harus jelas siapa yang akan kita ajak kerjasama, apakah partner tersebut dapat bekerjasama mencapai tujuan strategi dan tujuan aliansinya serta tidak memanfaatkan aliansinya dimasa mendatang.
Dan sebagai perusahaan yang akan melakukan aliansi strategi, kita harus melakukan berbagai langkah seperti, mencari informasi mengenai partner dan mengumpulkan data serta mencari tahu mengenai partner tersebut.
2. Struktur aliansi, yaitu menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam hal pembebanan resiko dan menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk kepentingannya sendiri.
3. Penanganan aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan pengamanan dengan teknologi, atau dengan penetapan kontrak, dimana terjadi persetujuan atau kesepakatan yang jelas, adil antara perusahaan dengan partnernya dengan komitmen yang mantap agar tidak terjadi resiko yang tidak diinginkan.
D. Memasuki Pasar Asing
Ada enam cara yang berbeda yang dapat digunakan perusahaan dalam memasuki pasar asing atau pasar internasional, yaitu :
1. Ekspor
Kegiatan ekspor merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya di pasar global. Kegitan ekspor memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah menghindari biaya substansi dan membantu perusahaan mencapai kurva pengalaman dan lokasi yang ekonomis apalagi jika negara itu tersentralisasi maka bisa memanfaatkan skala ekonomi dari volume penjualan global. Sedangkan kekurangannya adalah akan tidak menguntungkan di negara sendiri jika ternyata lebih ekonomis jika diproduksi di negara tujuan pasar global, lalu biaya transportasi yang tinggi dan ancaman tarif membuat menjadi kurang ekonomis serta sangat beresiko.
2. Proyek “Turnkey”
Dalam proyek turnkey kontaktor setuju untuk menangani setiap detil proyek untuk klien asing termasuk training para personil. Turnkey adalah proses teknologi untuk proses ekspor ke negara lain. Jadi, proyek turnkey adalah merupakan suatu proyek yang dalam proses nya yaitu ekspor ke negara lain, kendalinya dipegang oleh klien asing dalam hal ini perusahaan asing.
Keuntungannya :
ü Perusahaan mendapat pengembalian ekonomi dari aset pada saat investasi langsung.
Kelemahannya :
ü Tidak ada keuntungan jangka panjang di negara asing tersebut.
ü Terciptanya persaingan yang ketat.
ü Apabila persaingan bersumber dari teknologi, maka perusahaan lokal akan menjual keunggulan bersaingannya pada pesaing potensial atau aktual.
3. Lisensi
Merupakan suatu perjanjian antara pemberi lisensi yang mengibahkan haknya dengan pembeli lisensi dalam beberapa waktu tertentu dimana pemilik lisensi akan menerima pengembaliannya dalam bentuk royalti dari pembeli lisensi.
Keuntungannya :
ü Biaya dan resiko yang dihasilkan rendah atau kecil.
ü Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan yang memiliki dana terbatas dan ingin melakukan operasional di negara asing.
ü Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar asing melalui investasi.
Kelemahannya :
ü Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam mengendalikan atau melakukan kontrol terhadap manufaktur, pemasaran, strategi dan memanfaatkan lokasi untuk tujuan ekonomis
ü Sulit dalam hal bersaing karena memerlukan koordinasi dan strategi.
ü Kemungkinan kehilangan technological know how yang merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan asal.
Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatas, yaitu melalui cross licensing agreement, merupakan cara yang umum digunakan industri-industri teknologi dimana ada perjanjian atau kesepakatan bahwa perusahaan bisa melisensi beberapa kepemilikannya yang intangibel dan memberikan pengetahuan teknologinya kepada perusahaan asal.
4. Waralaba (Franchising)
Waralaba merupakan bentuk lisensi, waralaba menjual tidak hanya property yang intangibel tetapi juga sesuatu hal yang disetujui dengan aturan yang ketat sesuai tata cara melakukan bisnis. Dimana frenchisor memberi bantuan kepada frenchisee dalam menjalankan bisnisnya dengan imbalan yaitu royalti sejumlah prosentase tertentu dari hasil bisnis frenchisee. Biasanya waralaba terdapat pada perusahaan jasa.
Keunggulannya :
ü Biaya dan resiko yang rendah.
ü Mudah masuk pasar asing.
ü Mempercepat dalam mendapatkan keuntungan.
Kelemahannya :
ü Masalah dalam pengendalian kualitas.
5. Joint Venture dengan perusahaan setempat
Joint venture merupakan suatu bentuk kerjasama antar dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan (bergabung) atau keberadaan satu perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan.
Keunggulannya :
ü Mendapat manfaat dari pengetahuan partner lokal.
ü Dapat berbagi biaya dan resiko dengan partner lokal.
ü Merupakan cara untuk memasuki pasar asing.
Kelemahannya :
ü Resiko dalam hal memberikan teknologinya kepada partner lokal.
ü Tidak ada pengendalian yang ketat.
ü Kepemilikan dapat mengarah pada konflik dan perang pengendalian antar perusahaan.
6. Dimiliki sepenuhnya oleh cabang
Dalam hal ini 100% saham dimiliki sendiri oleh perusahaan yang akan memasuki pasar asing. Dimana ada dua cara untuk melakukan strategi ini :
· Dengan membentuk operasional baru pada negara tersebut.
· Dengan meminta dan menggunakan perusahaan yang ada di negara tersebut untuk mempromosikan produknya dipasar.
Keunggulannya :
ü Meniadakan resiko kehilangan keunggulan bersaingnya.
ü Adanya pengendalian yang ketat pada proses operasional diberbagai negara.
Kelemahannya :
ü Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk memasuki pasar di negara asing.
ü Karena perusahaan membuat seluruh proses operasi di negara tujuan sendiri saja maka biaya dan resiko yang ditanggung besar.
Strategi Global
A. Strategi Global
Dalam bisnis global, perlu dipahami lingkungan yang berkaitan dengan perbedaan politik, ekonomi, sosial, budaya juga perdagangan dunia dan kerangka investasi serta sistem moneter global.
Tujuan utama dari perusahaan adalah bagaimana perusahaan menciptakan laba yang optimal, yakni dengan dua cara, 1) menambah nilai produk agar konsumen mau membayar lebih, 2) melakukan kreasi nilai (value creation) agar dapat menurunkan biaya produksi.
1. Peningkatan laba melalui ekspansi global
Untuk meningkatkan laba perusahaan domestik, salah satunya dengan cara melakukan pengembangan secara global. Dengan ini akan diperoleh :
a. Pendapatan yang lebih besar, melalui kemampuan khusus atau inti.
b. Menyadari ekonomi lokasi, dimana mendorong terciptanya kreasi nilai (value creation) pada lokasi yang mungkin paling efisien.
c. Menyadari adanya kurva pengalaman yang lebih besar, yang akan mengurangi biaya (value creatio).
2. Tekanan-tekanan untuk mengurangi biaya dan local responsiveness
Dalam memasuki pasar global, ada dua tipe tekanan persaingan yang akan dihadapi, yaitu:
a. Tekanan untuk pengurangan biaya
Tekanan ini dapat diatasi dengan cara melakukan produksi masa dan standardisasi produk pada lokasi yang tepat.
b. Tekanan untuk tanggap akan lingkungan lokal
Tekanan lokal terjadi karena hal-hal berikut :
ü Perbedaan selera konsumen dan pilihan
ü Perbedaan infrastruktur dan praktek tradisional
ü Perbedaan saluran distribusi
ü Permintaan pemerintah lokal
B. Pemilihan Strategi
Perusahaan memiliki empat jenis strategi untuk bersaing di pasar global yaitu :
1. Strategi Internasional (International Strategy)
Strategi ini menawarkan bagaimana perusahaan menciptakan suatu nilai yang unggul dari pesaing dengan transfer keahlian dan produk yang bernilai kepada pasar asing, dimana dibidang ini merupakan kelemahan pesaing dan kompetensi inti ini tidak dimiliki oleh pesaing.
2. Strategi Multidomestik ( Multidomestic Strategy)
Dalam strategi ini, perusahaan secara ekstensif melakukan kostumisasi terhadap produk dan strategi pemasarannya kearah kondisi nasional yang berbeda dimana value creation juga diciptakan pada kegiatan produksi, pemasaran, R&D (penelitian & pengembangan) di setiap negara yang di jadikan pasar global.
3. Strategi Global
Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih mengarahkan pada standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak melakukan penyesuaian produk terhadap kondisi lokal, karena menggunakan strategi low cost sehingga mendapatkan laba yang maksimal.
4. Strategi Transnasional
Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan solusi untuk semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurang biaya atas kondisi lokal dan juga transfer kompetensi inti serta tekanan lokal. Jadi strategi ini berusaha untuk mengurangi tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang tinggi secara bersama dan juga melakukan diferensiasi.
Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, kita sebagai perusahaan harus bisa memilih strategi yang tepat untuk berbagai kondisi dengan pertimbangan tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang dihadapi.
C. Aliansi Strategi
Aliansi strategi adalah suatu komponen penting dalam sebuh strategi dimana berkenaan dengan persetujuan kooperasi atau persetujuan bersama antara pesaing potensial dengan pesaing yang telah ada. Dalam aliansi strategi ini terdapat berbagai keunggulan dan kelemahan. Salah satu keunggulan aliansi strategi adalah mudah memasuki pasar internasional dengan saling melengkapi dalam hal keahlian dan penurunan biaya dan resiko dalam memasarkan produk serta mudah dalam penentuan standar teknologi industri internasional.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar aliansi strategi ini berhasil, yaitu :
1. Pemilihan partner, dimana harus jelas siapa yang akan kita ajak kerjasama, apakah partner tersebut dapat bekerjasama mencapai tujuan strategi dan tujuan aliansinya serta tidak memanfaatkan aliansinya dimasa mendatang.
Dan sebagai perusahaan yang akan melakukan aliansi strategi, kita harus melakukan berbagai langkah seperti, mencari informasi mengenai partner dan mengumpulkan data serta mencari tahu mengenai partner tersebut.
2. Struktur aliansi, yaitu menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam hal pembebanan resiko dan menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk kepentingannya sendiri.
3. Penanganan aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan pengamanan dengan teknologi, atau dengan penetapan kontrak, dimana terjadi persetujuan atau kesepakatan yang jelas, adil antara perusahaan dengan partnernya dengan komitmen yang mantap agar tidak terjadi resiko yang tidak diinginkan.
D. Memasuki Pasar Asing
Ada enam cara yang berbeda yang dapat digunakan perusahaan dalam memasuki pasar asing atau pasar internasional, yaitu :
1. Ekspor
Kegiatan ekspor merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya di pasar global. Kegitan ekspor memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah menghindari biaya substansi dan membantu perusahaan mencapai kurva pengalaman dan lokasi yang ekonomis apalagi jika negara itu tersentralisasi maka bisa memanfaatkan skala ekonomi dari volume penjualan global. Sedangkan kekurangannya adalah akan tidak menguntungkan di negara sendiri jika ternyata lebih ekonomis jika diproduksi di negara tujuan pasar global, lalu biaya transportasi yang tinggi dan ancaman tarif membuat menjadi kurang ekonomis serta sangat beresiko.
2. Proyek “Turnkey”
Dalam proyek turnkey kontaktor setuju untuk menangani setiap detil proyek untuk klien asing termasuk training para personil. Turnkey adalah proses teknologi untuk proses ekspor ke negara lain. Jadi, proyek turnkey adalah merupakan suatu proyek yang dalam proses nya yaitu ekspor ke negara lain, kendalinya dipegang oleh klien asing dalam hal ini perusahaan asing.
Keuntungannya :
ü Perusahaan mendapat pengembalian ekonomi dari aset pada saat investasi langsung.
Kelemahannya :
ü Tidak ada keuntungan jangka panjang di negara asing tersebut.
ü Terciptanya persaingan yang ketat.
ü Apabila persaingan bersumber dari teknologi, maka perusahaan lokal akan menjual keunggulan bersaingannya pada pesaing potensial atau aktual.
3. Lisensi
Merupakan suatu perjanjian antara pemberi lisensi yang mengibahkan haknya dengan pembeli lisensi dalam beberapa waktu tertentu dimana pemilik lisensi akan menerima pengembaliannya dalam bentuk royalti dari pembeli lisensi.
Keuntungannya :
ü Biaya dan resiko yang dihasilkan rendah atau kecil.
ü Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan yang memiliki dana terbatas dan ingin melakukan operasional di negara asing.
ü Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar asing melalui investasi.
Kelemahannya :
ü Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam mengendalikan atau melakukan kontrol terhadap manufaktur, pemasaran, strategi dan memanfaatkan lokasi untuk tujuan ekonomis
ü Sulit dalam hal bersaing karena memerlukan koordinasi dan strategi.
ü Kemungkinan kehilangan technological know how yang merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan asal.
Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatas, yaitu melalui cross licensing agreement, merupakan cara yang umum digunakan industri-industri teknologi dimana ada perjanjian atau kesepakatan bahwa perusahaan bisa melisensi beberapa kepemilikannya yang intangibel dan memberikan pengetahuan teknologinya kepada perusahaan asal.
4. Waralaba (Franchising)
Waralaba merupakan bentuk lisensi, waralaba menjual tidak hanya property yang intangibel tetapi juga sesuatu hal yang disetujui dengan aturan yang ketat sesuai tata cara melakukan bisnis. Dimana frenchisor memberi bantuan kepada frenchisee dalam menjalankan bisnisnya dengan imbalan yaitu royalti sejumlah prosentase tertentu dari hasil bisnis frenchisee. Biasanya waralaba terdapat pada perusahaan jasa.
Keunggulannya :
ü Biaya dan resiko yang rendah.
ü Mudah masuk pasar asing.
ü Mempercepat dalam mendapatkan keuntungan.
Kelemahannya :
ü Masalah dalam pengendalian kualitas.
5. Joint Venture dengan perusahaan setempat
Joint venture merupakan suatu bentuk kerjasama antar dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan (bergabung) atau keberadaan satu perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan.
Keunggulannya :
ü Mendapat manfaat dari pengetahuan partner lokal.
ü Dapat berbagi biaya dan resiko dengan partner lokal.
ü Merupakan cara untuk memasuki pasar asing.
Kelemahannya :
ü Resiko dalam hal memberikan teknologinya kepada partner lokal.
ü Tidak ada pengendalian yang ketat.
ü Kepemilikan dapat mengarah pada konflik dan perang pengendalian antar perusahaan.
6. Dimiliki sepenuhnya oleh cabang
Dalam hal ini 100% saham dimiliki sendiri oleh perusahaan yang akan memasuki pasar asing. Dimana ada dua cara untuk melakukan strategi ini :
· Dengan membentuk operasional baru pada negara tersebut.
· Dengan meminta dan menggunakan perusahaan yang ada di negara tersebut untuk mempromosikan produknya dipasar.
Keunggulannya :
ü Meniadakan resiko kehilangan keunggulan bersaingnya.
ü Adanya pengendalian yang ketat pada proses operasional diberbagai negara.
Kelemahannya :
ü Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk memasuki pasar di negara asing.
ü Karena perusahaan membuat seluruh proses operasi di negara tujuan sendiri saja maka biaya dan resiko yang ditanggung besar.
06.17
Perubahan ekonomi global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan juga ancaman baru.
Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi. Dalam globalisasi terdapat dua komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.
-Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional.
-Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia, dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.
Dua hal yang mendorong terjadinya globalisasi :
1. Terjadi hambatan dalam aliran barang dan jasa serta modal.
2. Perubahan teknologi, terutama masalah informasi, komunikasi dan teknologi transportasi.
Globalisasi produksi, juga menumbuhkan inovasi teknologi, yang kemudian akan mendorong terciptanya globalisasi pasar. Contoh : jauhnya jarak antar negara dengan teknologi transportasi baru, maka biaya transportasi menjadi terjangkau.
Dan para pemain global juga harus memperhatikan berbagai perbedaan antar negara, seperti budaya, preferensi konsumen dan bagaimana menerapkan cara bisnis kita disetiap negara.
Dalam arah pergeseran ekonomi menuju ekonomi global yang terintegrasi, banyak yang mengatakan bahwa keadaan ini merupakan sesuatu yang bagus atau cenderung mengarah kepada kebaikan. Karena dengan terbukanya batas antar negara yang menjadikan negara di seluruh dunia berpartisipasi dan membantu menciptakan lapangan kerja di negara-negara yang juga berpartisipasi dalam tatanan sistem ekonomi global ini juga membawa kearah kemakmuran ekonomi secara global.
Globalisasi meliputi berbagai hal seperti:
· Globalisasi pendapatan dan pekerjaan
· Globalisasi kebijakan ketenaga kerjaan dan lingkungan
· Globalisasi dalam kemakmuran
Pengelolaan pasar global
A. Mengelola pasar global
Perusahaan internasional adalah perushaan yang melakukan kegiatan atau bisnis internasional atau investasi nasional.
Setiap negara memiliki banyak perbedaan dalam berbagai hal seperti, budaya, politik, sistem ekonomi, peraturan (hukum) dan perkembangan ekonomi yang berbeda.
Dalam hal ini, terdapat empat hal yang perlu diperhatikan bisnis pasar domestik (lokal) apabila ingin menjadi pemain bisnis pasar global, yaitu:
1. Negara-negara adalah berbeda.
2. Masalah yang akan dihadapi lebih luas dan kompleks dari biasanya.
3. Pebisnis internasional harus menemukan cara untuk bekerja dengan membatasi pengaruh (intervensi) dari pemerintah negara setempat.
4. Transakasi internasional meliputi keanekaragaman nilai mata uang.
Perbedaan antar negara
B. Perbedaan antar negara
Perbedaan sistem politik, sistem ekonomi, sistem hukum, secara bersama mempengaruhi perkembangan ekonomi antar negara baik secara umum maupun khusus. Berikut penjelasan mengenai pebedaan-perbedaan tersebut:
1. Perbedaan ekonomi politik
Politik ekonomi negara adalah istilah yang didalamnya terdapat tiga unsur yaitu sistem ekonomi, sistem politik dan hukum suatu negara.
Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari sebuah negara. Ada dua dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik yaitu, tingkat penekanan pada kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.
- Kolektivisme, sistem yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif (bersama/umum) daripada kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari kolektivisme adalah individualisme.
- Demokrasi, sistem politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan oleh orang-orang yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah totalitarianisme. Totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan yang menguasai pengendalian secara mutlak atau diktator.
Dalam demokrasi terdapat istilah yang disebut “representative democracy”, dimana sebagian besar negara demokrasi mempraktekkan istilah tersebut, yaitu sistem politik dimana masyarakatnya secara periodik berdasarkan aturan-aturan pemilihan yang disepakati bersama melakukan pemilihan atas individu-individu yang akan mewakilinya, kemudian membentuk pemerintahan berdasarkan suara wakil-wakil rakyat.
Sedangkan totalitarianisme memiliki empat bentuk, yaitu:
1. Totalitarianisme komunis, suatu bentuk sistem yang diarahkan untuk mencapai sosialisme secara diktator.
2. Totalitarianisme teokratik, suatu bentuk sistem dimana kekuatan politik dimonopoli oleh satu bagian atau kelompok, contoh: individu yang memerintah berdasarkan prinsip agama, yaitu yang terhjadi pada negara Iran, Irak, dan Arab Saudi.
3. Totalitarianisme tribal, suatu sistem dimana suatu bagian politik mempresentasikan suku tertentu sebagai kekuatan politik.
4. Totalitarianisme sayap kanan, suatu sistem yang memiliki kebebasan ekonomi individu tetapi kebebasan politiknya dibatasi.
2. Perbedaan sistem ekonomi
Sistem ekonomi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
a. Ekonomi pasar, sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya diproduksi oleh negara, jumlahnya tidak direncanakan oleh siapapun, tergantung interaksi antara permintaan dan penawaran.
b. Ekonomi komando, sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga ditentukan oleh pemerintah.
c. Mixed economy, sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi komando, dalam sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar atau sesuai interaksi permintaan dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain yang direncanakan oleh pemerintah.
3. Perbedaan sistem legal
Sistem legal ini berkaitan dengan aturan-aturan, hukum yang mengatur perilaku, dan proses hukum suatu negara. Dalam hal bisnis, berarti sitem legal ini membahas mengenai:
Praktek bisnis,
-Menentukan jenis bisnis yang dilakukan,
-Menentukan hak dan kewajiban terhadap orang yang terlibat dalam bisnis tersebut,
Sistem legal juga dipengaruhi oleh sistem politik seperti halnya sistem ekonomi.
Ada tiga isu yang difokuskan suatu negara dalam memvariasikan sistem legalnya,
a. aturan terhadap hak kepemilikan (property right), yaitu sejumlah hak legal atas pengggunaan sumber daya, contonya kepemilikan intelektual dimana kepemilikannya dapat dilindungi dengan hak kepemilikan,seperti
- copyright, merupakan hak legal eksklusif yang diberikan kepada penulis, artis komposer dan penerbit.
- patents, dokumen yang diberikan kepada perusahaan penemu produk baru atau proses eksklusif untuk digunakan atau dijual.
- trademark, nama dan disain dari suatu produk yang didaftarkan secara formal oleh pedagang atau manufaktur untuk membedakan produknya dengan produk lain yang sejenis.
b. aturan keamanan produk
c. aturan mengenai perbedaan kontrak.
4. Implikasi-implikasi untuk bisnis
Implikasi dalam bisnis terdapat dua kategori, yaitu:
· Daya tarik (attractiveness), merupakan konsekuensi dari lingkungan politik, ekonomi, dan legal yang bersumber dari negara itu sendiri baik selaku pasar maupun tempat berinvestasi.Faktor penentu yang digunakan sebagai pengukur dari daya tarik ini adalah sbb:
-Benefit (manfaat), merupakan keuntungan moneter sebagai dampak atas bisnis yang dikerjakan di negara tersebut.
-Cost (biaya), merupakan biaya yang harus diserahkan oleh pebisnis kepada pemerintah setempat.
-Resiko, terbagi dalam dua bentuk,
a. Resiko ekonomi, lingkungan ekonomi yang mengakibatkan perubahan drastis atas lingkungan bisnis perusahaan.
b. Resiko politik, lingkungan yang merupakan tekanan politik yang mengakibatkan perubahan drastis pada lingkungan bisnis suatu negara yang berdampak pada keuntungan perusahaan.
Untuk menciptakan daya tarik suatu negara yang dapat dijadikan sebagai potensi pasar dan tempat berinvestasi dalam bisnis internasional maka harus ada keseimbangan antara resiko, manfaat, dan biaya.
· Isu etika
Merupakan akibat atau dampak dari perbedaan yang terjadi antar negara maka akan menimbulkan berbagai isu yang berhubungan dengan etika.
Pengertian globalisasi bisnis
Perubahan ekonomi global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan juga ancaman baru.
Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi. Dalam globalisasi terdapat dua komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.
-Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional.
-Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia, dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.
Dua hal yang mendorong terjadinya globalisasi :
1. Terjadi hambatan dalam aliran barang dan jasa serta modal.
2. Perubahan teknologi, terutama masalah informasi, komunikasi dan teknologi transportasi.
Globalisasi produksi, juga menumbuhkan inovasi teknologi, yang kemudian akan mendorong terciptanya globalisasi pasar. Contoh : jauhnya jarak antar negara dengan teknologi transportasi baru, maka biaya transportasi menjadi terjangkau.
Dan para pemain global juga harus memperhatikan berbagai perbedaan antar negara, seperti budaya, preferensi konsumen dan bagaimana menerapkan cara bisnis kita disetiap negara.
Dalam arah pergeseran ekonomi menuju ekonomi global yang terintegrasi, banyak yang mengatakan bahwa keadaan ini merupakan sesuatu yang bagus atau cenderung mengarah kepada kebaikan. Karena dengan terbukanya batas antar negara yang menjadikan negara di seluruh dunia berpartisipasi dan membantu menciptakan lapangan kerja di negara-negara yang juga berpartisipasi dalam tatanan sistem ekonomi global ini juga membawa kearah kemakmuran ekonomi secara global.
Globalisasi meliputi berbagai hal seperti:
· Globalisasi pendapatan dan pekerjaan
· Globalisasi kebijakan ketenaga kerjaan dan lingkungan
· Globalisasi dalam kemakmuran
Pengelolaan pasar global
A. Mengelola pasar global
Perusahaan internasional adalah perushaan yang melakukan kegiatan atau bisnis internasional atau investasi nasional.
Setiap negara memiliki banyak perbedaan dalam berbagai hal seperti, budaya, politik, sistem ekonomi, peraturan (hukum) dan perkembangan ekonomi yang berbeda.
Dalam hal ini, terdapat empat hal yang perlu diperhatikan bisnis pasar domestik (lokal) apabila ingin menjadi pemain bisnis pasar global, yaitu:
1. Negara-negara adalah berbeda.
2. Masalah yang akan dihadapi lebih luas dan kompleks dari biasanya.
3. Pebisnis internasional harus menemukan cara untuk bekerja dengan membatasi pengaruh (intervensi) dari pemerintah negara setempat.
4. Transakasi internasional meliputi keanekaragaman nilai mata uang.
Perbedaan antar negara
B. Perbedaan antar negara
Perbedaan sistem politik, sistem ekonomi, sistem hukum, secara bersama mempengaruhi perkembangan ekonomi antar negara baik secara umum maupun khusus. Berikut penjelasan mengenai pebedaan-perbedaan tersebut:
1. Perbedaan ekonomi politik
Politik ekonomi negara adalah istilah yang didalamnya terdapat tiga unsur yaitu sistem ekonomi, sistem politik dan hukum suatu negara.
Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari sebuah negara. Ada dua dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik yaitu, tingkat penekanan pada kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.
- Kolektivisme, sistem yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif (bersama/umum) daripada kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari kolektivisme adalah individualisme.
- Demokrasi, sistem politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan oleh orang-orang yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah totalitarianisme. Totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan yang menguasai pengendalian secara mutlak atau diktator.
Dalam demokrasi terdapat istilah yang disebut “representative democracy”, dimana sebagian besar negara demokrasi mempraktekkan istilah tersebut, yaitu sistem politik dimana masyarakatnya secara periodik berdasarkan aturan-aturan pemilihan yang disepakati bersama melakukan pemilihan atas individu-individu yang akan mewakilinya, kemudian membentuk pemerintahan berdasarkan suara wakil-wakil rakyat.
Sedangkan totalitarianisme memiliki empat bentuk, yaitu:
1. Totalitarianisme komunis, suatu bentuk sistem yang diarahkan untuk mencapai sosialisme secara diktator.
2. Totalitarianisme teokratik, suatu bentuk sistem dimana kekuatan politik dimonopoli oleh satu bagian atau kelompok, contoh: individu yang memerintah berdasarkan prinsip agama, yaitu yang terhjadi pada negara Iran, Irak, dan Arab Saudi.
3. Totalitarianisme tribal, suatu sistem dimana suatu bagian politik mempresentasikan suku tertentu sebagai kekuatan politik.
4. Totalitarianisme sayap kanan, suatu sistem yang memiliki kebebasan ekonomi individu tetapi kebebasan politiknya dibatasi.
2. Perbedaan sistem ekonomi
Sistem ekonomi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
a. Ekonomi pasar, sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya diproduksi oleh negara, jumlahnya tidak direncanakan oleh siapapun, tergantung interaksi antara permintaan dan penawaran.
b. Ekonomi komando, sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga ditentukan oleh pemerintah.
c. Mixed economy, sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi komando, dalam sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar atau sesuai interaksi permintaan dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain yang direncanakan oleh pemerintah.
3. Perbedaan sistem legal
Sistem legal ini berkaitan dengan aturan-aturan, hukum yang mengatur perilaku, dan proses hukum suatu negara. Dalam hal bisnis, berarti sitem legal ini membahas mengenai:
Praktek bisnis,
-Menentukan jenis bisnis yang dilakukan,
-Menentukan hak dan kewajiban terhadap orang yang terlibat dalam bisnis tersebut,
Sistem legal juga dipengaruhi oleh sistem politik seperti halnya sistem ekonomi.
Ada tiga isu yang difokuskan suatu negara dalam memvariasikan sistem legalnya,
a. aturan terhadap hak kepemilikan (property right), yaitu sejumlah hak legal atas pengggunaan sumber daya, contonya kepemilikan intelektual dimana kepemilikannya dapat dilindungi dengan hak kepemilikan,seperti
- copyright, merupakan hak legal eksklusif yang diberikan kepada penulis, artis komposer dan penerbit.
- patents, dokumen yang diberikan kepada perusahaan penemu produk baru atau proses eksklusif untuk digunakan atau dijual.
- trademark, nama dan disain dari suatu produk yang didaftarkan secara formal oleh pedagang atau manufaktur untuk membedakan produknya dengan produk lain yang sejenis.
b. aturan keamanan produk
c. aturan mengenai perbedaan kontrak.
4. Implikasi-implikasi untuk bisnis
Implikasi dalam bisnis terdapat dua kategori, yaitu:
· Daya tarik (attractiveness), merupakan konsekuensi dari lingkungan politik, ekonomi, dan legal yang bersumber dari negara itu sendiri baik selaku pasar maupun tempat berinvestasi.Faktor penentu yang digunakan sebagai pengukur dari daya tarik ini adalah sbb:
-Benefit (manfaat), merupakan keuntungan moneter sebagai dampak atas bisnis yang dikerjakan di negara tersebut.
-Cost (biaya), merupakan biaya yang harus diserahkan oleh pebisnis kepada pemerintah setempat.
-Resiko, terbagi dalam dua bentuk,
a. Resiko ekonomi, lingkungan ekonomi yang mengakibatkan perubahan drastis atas lingkungan bisnis perusahaan.
b. Resiko politik, lingkungan yang merupakan tekanan politik yang mengakibatkan perubahan drastis pada lingkungan bisnis suatu negara yang berdampak pada keuntungan perusahaan.
Untuk menciptakan daya tarik suatu negara yang dapat dijadikan sebagai potensi pasar dan tempat berinvestasi dalam bisnis internasional maka harus ada keseimbangan antara resiko, manfaat, dan biaya.
· Isu etika
Merupakan akibat atau dampak dari perbedaan yang terjadi antar negara maka akan menimbulkan berbagai isu yang berhubungan dengan etika.
06.15
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.
Berubahnya Praktik Pemasaran dengan Internet
(internet marketing)
Munculnya internet telah sangat meningkatkan kemampuan perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit, dan dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membuat tawaran menjadi lebih pribadi. Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan mereka.
Pers populer telah memberikan perhatian yang besar pada situs web konsumen. Pada tahun 2000, lebih dari 106 juta orang Amerika masuk online, dengan 80 persen mencari informasi, 73 persen mencari produk atau jasa sebelum membelinya, 68 persen mencari informasi perjalanan, dan 65 persen mencari informasi tentang film, buku, dan kegiatan waktu luang.
Dari data tersebut, terlihat internet memang tempat menjadi pemasaran produk dan jasa yang paling menjanjikan saat ini. Karena jangkauan yang luas, ke seluruh dunia. Selain itu juga karena pasarnya yang tertarget dan sistem otomatisasinya, membuat pemasaran jadi lebih efektif dan efisien dari segi biaya, waktu dan tenaga. Sebenarnya masih banyak lagi kelebihan-kelebihan dalam memasarkan suatu bisnis melalui internet.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".
PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.
Berubahnya Praktik Pemasaran dengan Internet
(internet marketing)
Munculnya internet telah sangat meningkatkan kemampuan perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit, dan dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membuat tawaran menjadi lebih pribadi. Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan mereka.
Pers populer telah memberikan perhatian yang besar pada situs web konsumen. Pada tahun 2000, lebih dari 106 juta orang Amerika masuk online, dengan 80 persen mencari informasi, 73 persen mencari produk atau jasa sebelum membelinya, 68 persen mencari informasi perjalanan, dan 65 persen mencari informasi tentang film, buku, dan kegiatan waktu luang.
Dari data tersebut, terlihat internet memang tempat menjadi pemasaran produk dan jasa yang paling menjanjikan saat ini. Karena jangkauan yang luas, ke seluruh dunia. Selain itu juga karena pasarnya yang tertarget dan sistem otomatisasinya, membuat pemasaran jadi lebih efektif dan efisien dari segi biaya, waktu dan tenaga. Sebenarnya masih banyak lagi kelebihan-kelebihan dalam memasarkan suatu bisnis melalui internet.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".
06.13
. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian
penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang
mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan
produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor
budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen.
Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku
seseorang.
b. Subbudaya : setiap
kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang
yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi
kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan
daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap
masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial
adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang
anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku
konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga
merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.
Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup
dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari
beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi
juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi,
pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
Terhadap produk Baru
Sebuah produk
baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial.
Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat
membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses
mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada
penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen
menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik :
konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi :
konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau
tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba :
konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan
perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi :
konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu
:
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen
mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk
tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui
proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk
tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku
pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen
mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara
merek-merek. Konsumen
mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
- Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen
rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara
berbagai merek dan harga barang relatif rendah
- Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang
rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang
yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang
menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar
akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian
informasi
Sumber
informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber
pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber
niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan
pemajangan.
3. Sumber umum,
meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber
pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
c. Pencarian
alternatif
Terdapat lima
konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
- Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
- Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
- Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
- Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
- Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan
seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
- Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
- Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
Langganan:
Postingan (Atom)