Awal kisah hidupnya
Siapa yang tidak mengenal Aqua,
merek minuman dalam kemasan ini menguasai pangsa pasar penjualan air mineral
dalam kemasan di Indonesia. Dengan total asset mencapai sekian dan harga saham
per lembarnya mencapai tentu saja menunjukkan perusahaan ini adalaha perusahaan
yang bonafide.
Aqua menjadi pelopor air minum
dalam kemasan di Indonesia. Berawal dari ide Tirto Utomo, pendiri perusahaan
Aqua Golden Missisipi yang melihat adanya peluang pasar yang besar. Pada saat
itu Indonesia kekurangan air berish siap minum, karena yang tersedia hanya air
leding atau air dari sumber lain yang dimasak sendiri untuk keperluan minum.
Untuk menjamin ketersediaan dan
kualitas produk, perusahaan merasa perlu memiliki pabrik penjernihan air
sendiri. Untuk itulah aqua membangun pabrik penjernihan air pertama di
Indonesia yang berasa di daerah bekasi. Saat itu permintaan produk masih kecil
sehingga pabrik hanya beroperasi tiap Senin dan Selasa. Saat itu pasar untuk
industry minuman dalam kemasan masih sangat terbatas. Banyak yang menertawakan
konsep bisnis Aqua, selain karena harganya yang sama dengan bensin ketika itu,
banyak juga yang menganggap Indonesia tidak memerlukan produk minuman dalam
kemasan.
Pada saat itu juga focus Aqua
hanya ada pasar orang asing yang menyantap makanan di berbagai restoran di
Jakarta, ketika itu penjualan mencapai 2,5 juta liter di tahun 1980, dengan
kondisi belum memiliki distribusi di luar Jakarta. Perusahaan mengambil langkah
antisipasi dengan menggunakan kemasan sekali pakai. Dengan penggunaan kemasan
ini perusahaan mengalami peningkatan penjualan terutama untuk wilayah luar
Jakarta.
Pada tahun 1985 Aqua memulai
kompetisi dengan minuman ringan yang ditandai dengan mengeluarkan kemasan 220ml
yang mendongkrak penjualan dan dalam waktu setahun mencapai penjualan 42 juta
liter dalam produk air kemasan.
Keberhasilan pemasaran Aqua
dimulai saat penentuan nama merek. Tirto memberi nama Aqua yang diambil dari
bahasa latin yang artinya “air”. Orang asing yang datang ke Indonesia pasti
langsung mengerti maksud dari merek tersebut, di lain pihak nama itu dapat
diterima dengan baik dengan masyarakat Indonesia karena dianggap netral dan
tidak menyerupai salah satu bahasa daerah yang digunakan di negara kita. Untuk
membangun reputasi merek dengan baik, perusahaan berusaha mempertahankan
kualitas produk dengan mengembangkan berbagai inovasi yang dapat menjamin
kandungan dan tingkat keamanan konsumsi produk.
Citra disini memegang peranan
penting karena Aqua menyediakan air minum tanpa rasa dan manfaat seperti pada
minuman berenergi. Untuk membangun citra perusahaan menggunakan slogan “bersih,
bening dan bebas bakteri” pada empat tahun pertama. Namun, slogan ini tidak membantu
banyak. Pada tahun 1979, aqua mengganti slogan menjadi “air sehat setiap saat”
yang akhirnya lebih efektif memberikan dampak signifikan bagi perusahaan.
Kesempurnaan operasional dari hulu ke hilir menjadikan Aqua pemimpin pasar di
kategori air minum dalam kemasan sampai saat ini yang terlihat dari kinerja
finansial serta non-finansialnya.
0 komentar:
Posting Komentar